Minggu, 26 Oktober 2014

Cara Mengubah Nama Secara Resmi dan Benar di Indonesia


Hi, nama saya adalah RHIO SUTOYO (begitu kata KTP saya). Eh BUKAN, nama saya itu sebenar-nya adalah RHIO SUTOJO (kalau ini sih menurut Akte Lahir saya). Tapiii, di akte lahir itu ternyata cuma RHIO saja, SUTOJO kan cuma nama papa saya yang menurun ke saya!!!! Hmmm.. Jadi, nama saya yang mana sih sebenarnya??!!



Status nama saya yang berbeda-beda:
Begitulah kondisi yang menghantui saya saat saya berumur 19 tahun. Saya sempat tidak dapat mengganti buku tabungan bank saya karena masalah ini. Ditambah lagi saat saya membuat passport di umur 21 tahun. Nama di passport saya tersebut tidak dapat mengikuti keinginan saya.

Ternyata, nama saya berbeda-beda di beberapa dokumen resmi dan dokumen catatan sipil. Berikut adalah nama-nama saya tersebut:
  • RHIO SUTOYO = Ijazah S2, KTP, SIM, NPWP, Kartu Keluarga, SPT, dll.
  • RHIO SUTOJO = Akte Lahir, Passport
  • RHIO = Ijazah SMA, Ijazah S1
Jadi, apa masalahnya kalau memang nama berbeda-beda?
Bagi kebanyakan orang, mungkin ini tidak masalah. Tapi bagi saya yang ingin mendaftarkan nama saya ke Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (DIKTI) untuk mendapatkan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), ini merupakan masalah yang BESAR!! Hal ini terjadi karena ada perbedaan nama di Akte Lahir (RHIO SUTOJO), Ijazah S1 (RHIO), dan Ijazah S2 (RHIO SUTOYO).

Menurut info dari layanan dosen di Universitas saya bekerja, DIKTI akan menganggap ketiga nama itu sebagai orang yang berbeda-beda dan mengakibatkan permohonan NIDN saya DITOLAK!!! Ya, DITOLAK!!!

DITOLAK?? Lalu, apa solusi-nya??
Saya menemukan solusi dari masalah ini, yaitu menyamakan nama saya dengan cara mengganti nama tersebut di beberapa dokumen tertentu. Saya memilih untuk mengganti nama saya di akte lahir menjadi "RHIO SUTOYO" dikarenakan hampir semua dokumen resmi saya sudah menggunakan nama RHIO SUTOYO. 

Untuk Passport, akan mengikuti Akte Lahir, jadi jika sudah mengganti dokumen Akte Lahir maka mengganti nama di Passport pun akan mudah.

Untuk Ijazah SMA dan Ijazah S1 cukup meminta dokumen tertulis dari tempat saya sekolah dan kuliah bahwa RHIO dan RHIO SUTOYO adalah orang yang sama. Jadi, tidak ada masalah di kedua dokumen ini.  Untuk mendapatkan dokumen tersebut, saya membuat surat pernyataan (cth: Surat Keterangan) dan mengirimkan-nya ke tempat kuliah saya (Universitas Bina Nusantara).

Bagaimana mengganti nama pada Akte Lahir kita?? Apakah bisa??
Untuk mengganti nama, rekan-rekan dapat datang ke pengadilan negeri terdekat. Karena saya adalah orang Tangerang maka saya pergi ke pengadilan Tangerang untuk mengganti nama saya tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan-nya:
  1. Membuat Surat Permohonan Untuk Pengadilan
    Surat permohonan ditujukan kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri dan pada surat tersebut dijelaskan mengenai pengajuan pemohon mengenai perubahan nama. Untuk contoh-nya, dapat dilihat pada gambar di bawah. Tetapi saya ingatkan surat ini HARUS dibuat sendiri dan bersifat PERSONAL. Jangan sampai diketikan oleh CALO atau tukang ketik. Hal ini diperlukan untuk menyakinkan Hakim bahwa kasus ini nyata dan benar ada-nya.
  2. Membayar Biaya Permohonan Sidang
    Untuk mengadakan sidang, diperlukan biaya sekitar Rp 171.000,- (tahun 2014). Tapi staff pengadilan di tempat saya melebihkan Rp 100.000,- untuk biaya sidang ulang (biaya sidang kedua jika sidang pertama gagal). Jika sidang pertama berhasil, maka uang tersebut bisa diambil kembali di kasir (refundable).
  3. Datang Sidang Pada Tanggal yang Telah Ditentukan
    Setelah membayar biaya permohonan sidang, staff pengadilan akan memberitahu tanggal sidang dan meminta rekan-rekan untuk datang kembali. Catatlah tanggal penting tersebut di kalender, buat reminder, dan mulai mencari saksi untuk membantu rekan-rekan dalam sidang nanti-nya. Pada kasus ini, saya diminta untuk menyiapkan DUA SAKSI. Karena itu, saya meminta Papa dan Mama saya untuk menjadi saksi. Pada pengadilan Tangerang, banyak sekali calo yang bersedia untuk jadi saksi. Saran saya, jangan menggunakan calo sebagai saksi. Karena bisa saja permohonan Anda ditolak jika ketahuan saksi-nya adalah calo.
  4. Pengumuman Hasil Sidang
    Jika permohonan rekan-rekan DITERIMA, maka rekan-rekan tinggal menunggu hasil atau dokumen hasil sidang dan mengambil-nya di pengadilan. Jika permohonan rekan-rekan DITOLAK, maka rekan-rekan harus mengikuti sidang lagi atau bahkan tidak boleh sidang lagi tergantung keputusan dari hakim (maaf yang ini saya kurang tahu).
  5. Mengambil Hasil Sidang
    Hasil sidang adalah berupa surat ketetapan dari Pengadilan yang dapat rekan-rekan gunakan untuk mengganti nama rekan-rekan di CATATAN SIPIL. Jadi, setelah ini rekan-rekan masih harus pergi ke catatan sipil untuk mengganti nama.
Total waktu yang dibutuhkan:

Dibutuhkan kurang lebih waktu 2-4 minggu untuk mengurus pergantian nama. Rekan-rekan kurang lebih diharuskan untuk bolak-balik ke pengadilan selama 3x (kasih surat permohonan, mengikuti persidangan, dan mengambil hasil sidang). Tapi kabar baiknya untuk proses kasih surat permohonan dan mengambil hasil sidang tersebut DAPAT DIWAKILKAN. Jadi yang terpenting rekan-rekan menyiapkan waktu untuk mengikuti sidang. :"D

Pergi ke CATATAN SIPIL untuk mengganti nama:

Setelah mendapatkan surat ketetapan dari pengadilan, rekan-rekan dapat menggunakan surat tersebut di CATATAN SIPIL untuk mengganti nama. Rekan-rekan harus membawa Akte Lahir yang lama, Kartu Keluarga, Surat Ketetapan Pengadilan, dan dokumen-dokumen lain-nya yang diminta.

Sekian dulu cerita saya. Semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang sedang berjuang mendapatkan NIDN atau ingin mengganti nama-nya jadi lebih KEREN. Semoga berhasil!!! 

 PERTANYAAN YANG SERING DITANYAKAN (FAQ)

Berapa biaya permohonon sidang?
Rp 171.000 + Rp 100.000 (untuk biaya sidang ulang jika diperlukan)
*Jika sidang pertama berhasil, maka biaya sidang ulang bisa diambil kembali di kasir (refundable)

Berapa waktu yang diperlukan untuk semua proses pergantian nama?
Dibutuhkan kurang lebih waktu 2-4 minggu. Rekan-rekan kurang lebih diharuskan untuk bolak-balik ke pengadilan selama 3x:
1. Memberikan Surat Permohonan Penggantian Nama (DAPAT DIWAKILKAN)
2. Mengikuti Persidangan (HARUS HADIR)
3. Mengambil Hasil Sidang (DAPAT DIWAKILKAN)

Akte Lahir saya pembuatan-nya di-kota "A", apakah saya bisa mengurusnya di pengadilan kota "B"?
Saya pergi ke pengadilan Tangerang dikarenakan KTP saya adalah KTP Tangerang. Sedangkan Akte Lahir saya adalah keluaran Jakarta.

CONTOH DOKUMEN
  1. Surat permohonan untuk pengadilan (Link)
  2. Surat pernyataan untuk SMA / Kampus untuk meminta klarifikasi nama sama (Link)

Selasa, 13 Maret 2012

Pelajaran Mahal dan Berharga Dalam Hidup

Sewaktu gw masih muda dan berdarah ababil (abg labil) *sekarang sudah tua.. huhu..* banyak hal yang gw beli dan ganti tanpa gw pikirkan terlebih dahulu secara matang. Contohnya: Sepatu bolong dikit, langsung mau beli baru! Seleting tas rusak, gw mau ganti baru! Pacar ngambek dikit, gw langsung mau cari yang baru! Wkakakaka... Sedikit bercanda sih kalau yang ini... haha... *ehem*

Maklum, belinya gak pake uang sendiri sih. Hehe. #terima kasih Papa sayang... Hoho... >.<

Tapi... Ini bukan salah gw!! Salahkanlah golongan darah gw yang membuat gw seperti ini!! Hahaha. *mencari-cari kambing hitam* Gw adalah orang dengan golongan darah B dan menurut komik golongan darah yang kocak ini, orang dengan golongan darah B adalah orang terboros diantara golongan darah yang lain.

Komik Golongan Darah - Gimana klo mereka sangat ingin membeli sesuatu?

Tentunya ilustrasi gambar diatas hanyalah gurauan belaka. *aslinya itu MacBook 15", the new iPad, Wii U, Apple TV, waaaaa...* Gw gak akan memungkiri kalau gw pernah menjadi seorang alay, dimana gw menghambur-hamburkan harta keluarga tanpa suatu alasan yang jelas dan berguna. Haha. #ohh... nikmatnya masa muda... ohh... oohh... ba-ba-ba baanaaanaaa... potaaaatoooo... lalala...

Waktu dulu sih hal tersebut terlihat sangat menyenangkan, mau beli apa saja tinggal minta ke Papa tersayang. Hehe. Tapi sejak gw mulai kerja dan mencari uang sendiri, gw mulai merasa menyesal karena baru ngerasain capenya mencari uang. Huhu. Diantara semua pacar... *uhm* barang yang pernah gw beli, ada satu yang benar-benar gw sesali sampai saat ini (dan masih menjadi bahan olok-olokan Papa untuk gw sampai saat ini... tolong hentikan itu Papa! Anakmu ini sudah besar dan mandiri sekarang... -_____-"), yaitu sebuah ponsel pintar Gigabyte GSmart i120 (seperti gambar dibawah ini).


Gigabyte GSmart i120 - Bisa dipakai untuk nonton TV lhooo... Hoho... *norak*

Jadi begini sejarahnya: Gw beli ponsel ini pada tahun 2007. Harganya waktu itu masih sekitar Rp 6.000.000 ($665). Ponsel gw sebelumnya adalah Nokia N-Gage (1st generation). Alasan gw menggantinya adalah karena handsetnya rusak (speaker untuk menelepon). Soalnya dia sering terjun bebas karena suka gw lempar-lempar ke udara. Hehe.

Apa yang gw sesali dari ponsel sok pintar ini? Hmm... Simple! Karena harganya tidak sesuai dengan fungsi yang gw rasakan!! Yahh... Sebenarnya ini karena kesalahan gw juga sih, gw gak baca review. Gw juga gak nanya temen-temen gw dulu yang mungkin pernah pake ponsel sejenis ini. Bahkan gw gak pernah baca specifikasi ponsel ini. I know I know. I did something really stupid. But, it was too late. :(

Jadi informasi yang gw tahu tentang ponsel ini cuma gw dapat dari SPG berpakaian seksi di counter penjual ponsel tersebut. Hehe. *I swear, it's not because of her... Well, maybe... a litte...*

Gw masih inget saat teman gw yang berinisial ER bertanya ke gw: "Kenapa gw membeli telepon genggam semahal itu dan gak beli laptop saja? Harganya kan kurang lebih sama." Lalu dengan entengnya gue menjawab: "Karena gue sudah punya laptop." *Damn! I was so cool at that time!!! But now... If I look back... I was like... FFUUUUUUUU...!!!*

Inilah beberapa masalah yang gw dapatkan dari ponsel genggam itu:
  • Layarnya terlalu kecil, sedangkan mengetiknya harus pakai virtual keyboard (keypadnya itu cuma bisa angka dan smart input saja).
  • Virtual keyboardnya juga kecil banget. -____-"
  • Design tempat stylusnya harusnya dikepala, bukan dipantat. Gw sampe kehilangan stylus tersebut, dua kali! Akhirnya gw terpaksa ngetik pake kuku. T_T
  • Pemutar musiknya sering crash (Windows Media Player) dan benar-benar kalah jauh sama Apple's iPod.
Kameranya pun tidak terlalu bagus. Designnya jelek. User interfacenya tidak user friendly. Arghhh... Sakit kepala pakainya! Akhirnya gw memilih untuk mengganti ponsel gw tersebut dengan ponsel Erickson yang fasilitas tercanggihnya adalah radio! Haha.

Moral dari cerita panjang dan tidak penting ini adalah pinjamlah barang yang hendak lu beli dari teman / pacar / toko / kenalan / strangers / aliens atau siapapunlah itu! Haha. Pegang, rasakan, dan bayangkan apa yang akan lu lakukan (bukan yang bisa lu lakukan) dengan barang tersebut di kehidupan sehari-hari.

Apakah benar lu butuh ponsel dengan kemampuan Word Processing? Atau apakah perlu tablet canggih dengan fasilitas Long Term Evolution (LTE) yang belum disupport di Indonesia? Atau, mungkin yang cuma ngetrend di Indonesia, apakah perlu ponsel sok pintar dengan spesifikasi yang lebih canggih sedangkan applikasi yang ada di marketnya saja hanya sedikit *hint* *hint* *BB* ? ;)

Rabu, 04 Januari 2012

Escape to Italy

The Colosseum
Although my life in the day of New Year 2012 was quite boring, which was stayed in my dormitory room for the sake of saving the mushroom kingdom, I had so much fun on the Christmas Day 2011. I traveled to some cities in Italy, including Rome, Pisa, Bologna, Venice, and Milan. So, here's my experience in each city:

Rome:
I stayed in Rome for two days. While in Rome, I went to Vatican Museum, Vatican City, Rome's Pantheon, Spanish Steps, Piazza Venezia, Piazza Navona, Colosseum, Trevi Fountain, and walked through history in the Roman Forum.

Horse Bite
Vartican Museum and Colosseum are absolutely places that you have to go in Rome (I guess everybody already know this). But did you know that the entrance ticket for the Colosseum is free during Christmas season?? Hehe. Personally, I like the view at the top of Colosseum and also from outside of the Colosseum (from the Colosseum Metro station, then go to northeast). Nevertheless, I did not see anything special from the inside of the Colosseum.

By the way, I almost lost my wallet when I was in the Metro station. Thanks to my jeans, the thief was (she) failed to steal my wallet. But lucky does not come twice, because I got fraud when I was in Colosseum by two clowns who dress like a roman soldier! They greeted us with smile and offered us to take pictures with them. *They never told us that we ought to pay them for the pictures* Because I thought they were a part of the Colosseum performance, I agreed to take pictures with them. In the end, they asked our money for the pictures (€20 / person)!! *GOSH* That price was really too expensive for the photos that they took (believe me, the result are very UGLY!). After bargained, we managed to reduce the price to (€10 / person). Finally, we pay them and walk away.

Thus, please be careful if strangers suddenly approaching you and be nice to you. Whatever their clothes, how big their smile, and their languages, just walk away from them. Don't receive anything from them and don't agree to them. They don't deserve even a single penny of your money!

Pisa:
On the third day, I left Rome and went to Pisa by train. The main attractions in Pisa are Cathedral Square, Baptistery of St. John, and Tower of Pisa. All of those buildings located side-by-side. Thus, you can really save your time and still get great pictures. From the main train station, I took a yellow bus to go Pisa Tower. Interestingly, I found many Indonesian tourists in this city, maybe around 5 groups. But, I did not say "Hi" to them or trying to communicate with them.

From top-left, bottom-left, right: Cathedral Square, Baptistry of St. John, Tower of Pisa

Bologna:
Comune Di Bologna
We treated Bologna as a side-quest of our journey in Italy. We visited the city for less than 4 hours. Nothing much to see and do in here, I also don't know much about the city. But at least, I saw a big Christmas tree and a live concert that singing some Italian songs. Not bad!











Venice:
Small Alley in Venice
In Venice, prepare the map of Venice and be ready to get lost. You will not find any Metro stations or any buses in this beautiful city. Venice uses boats as its main transportation service, either it is the normal boat (€6.5 for a single trip) or the expensive gondola tour (prepare about €20 to €30).

As you can see from the photo on the right, that's how small the alley in Venice can be. The normal road probably size to 3 to 4 times bigger than that. So, prepare your foot if you want to travel in Venice.

I went to St. Mark's Basilica, Doge's Palace, St. Mark's Square, and the east port area of Venice. The first three places are located in the same area. The city is divided by Grand Canal and all buildings seem like floating in the water. In short, although Venice is not beautiful as in my imagination, I still like the scenery and atmosphere of Venice.







Milan:
One Example of A Deceive Trick in Europe
I went to Milan's The Duomo and Castello Sforzesco in Milan. Overall, I prefer to travel in Milan than Bologna.

The photo on the left give you an example of an old deceive trick in Europe. I have seen this trick in France, Spain, and Italy. They said they will give a bracelet for free, but later they will ask some money as compensation. Actually, they are not really bad (if you compare them with the thief or those clowns!) because they are not trying to steal our money. They just do this kind of "job" for living.





That's all, thanks for reading my review about Italy. So, what do you think about Italy? Do you still want to travel to there? If you guys would like to ask anything, feels free to ask in the comment section. Grazie! :)

Here are some photos from my Italy trip:

Venice and Milan Scenes

Senin, 02 Januari 2012

Paper Mario (N64) at New Year 2012

The Star Rod
What did you guys do in New Year 2012?
Well, I saved Princess Peach and the entire Mushroom Kingdom from the hand of the evil King Bowser!

Paper Mario is a game sequel from the video games Mario Bros series which is published for Nintendo 64 platform. In order to save the Mushroom Kingdom, Mario has to find seven "Star Spirits" to negate the effects of the captured Star Rod, which grants invincibility to Bowser.

Turn-Based Battle System
Paper Mario offers a really different game play from the usual Mario Bros that we played in Nintendo system. In this game, Mario travels along with a number of partners to help him solve puzzles in the game's world. Moreover, the battle is based on turn-based battle system, which we usually find in most RPGs.

King Bowser and Princess Peach
This game launched in 2001 and becomes the top 200 Nintendo best games (ranked at number 64) in 2007. If you guys are classic gamer (meaning you are not really interested with games like Halo, Call of Duty, and such), Paper Mario is definitely worth to play! :)

Would you like to try it?

The End

Selasa, 15 November 2011

A Beautiful Autumn at Aachen

Autumn... Is Amazing!
Indonesia has only two seasons, which are dry (hot) season and wet (rain) season (which also hot). It is different with most European countries that have four seasons: Spring, Summer, Autumn, and Winter. This is the reason why I never know much about autumn season.

Fortunately, now I have the opportunity to experience the autumn season because this year I am in the Germany. At first, I did not really care about it  due the weather was very cold outside. But, in the end I went to Westpark in Aachen to see and feel the autumn season.

Westpark

After visited Westpark, I was hoping Indonesia also has a autumn season. Hehe. Maybe if Indonesia have it, then there will be many park in the city. The result of this is a big public yard for normal people to play prank, picnic, or to just hang out outside. I believe not every people want to go to a mall. They just don't have a better choice to choose. In fact, park is a very nice place for cycling, running, picnic, barbecue, romantic walk, small baseball game, and many other outdoor activities.

Here are some other photos from my trip to Westpark: